"Ketaatan Sebagai Bentuk Kasih"
Kasih sejati menghendaki persatuan. Tidak ada kasih yang membuat pemisahan dan perpecahan umat Allah. Jika atas nama kasih kehidupan bersama menjadi rusak, dapat dipastikan kasih hanya dipakai sebagai alat basa-basi dalam komunikasi. Ini jelas bukan kasih namanya. Sebab kasih bukan basa-basi. Kasih adalah praktik hidup yang sesuai dengan kebenaran.
Setiap orang yang hidup dalam kasih akan berusaha untuk melakukan apa yang benar di mata orang yang dikasihinya. Seorang suami yang mengasihi istri, tidak akan pernah berbuat sesuatu yang di mata istrinya tidak benar. Seorang murid yang mengasihi gurunya, pasti akan berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi nasihat gurunya. Seorang pekerja yang mengasihi majikannya, akan terus berusaha untuk membuat hati majikannya bahagia dan berbangga karena mempekerjakan dirinya.
Untuk mewujudkan kasih yang seperti itu, diperlukan adanya ketaatan pada orang yang dikasihinya. Oleh karena itu, dalam Yohanes 14: 23-29 dicatat bahwa Tuhan Yesus sebelum berpisah dengan murid-murid-Nya berpesan agar murid-murid-Nya bersedia untuk menuruti firman-Nya sebagai bentuk kasih mereka kepada Tuhan Yesus. Menuruti firman-Nya berarti bersedia untuk hidup dalam kehendak-Nya, melakukan apa yang menjadi perintah-Nya, dan mengikuti apa yang menjadi nasihat-Nya.
Supaya para murid mampu untuk melaksanakan nasihat ini, Tuhan Yesus berjanji akan memberikan Roh Kudus kepada mereka. Roh Kudus inilah yang akan mengajar para murid tentang apa yang dikatakan Tuhan Yesus. Agar para murid tetap hidup dalam kasih kepada Tuhan dan sesama, Tuhan Yesus juga memberikan (meninggalkan) damai sejahtera dalam hidup mereka. Sebab, untuk bertahan dalam ketaatan kepada firman-Nya dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Mereka akan menghadapi banyak tantangan dan penolakan.
Demikian pula dalam hidup kita di masa kini. Bertahan hidup dalam kasih kepada Tuhan dan sesama bukanlah sesuatu yang mudah untuk kita lakukan. Ada banyak tantangan dan hambatan yang mungkin dapat kita hadapi. Namun, oleh Roh Kudus dan keadaan damai sejahtera yang Tuhan berikan, kita dimampukan untuk terus bertahan dalam ketaatan kita kepada firman-Nya. Ketaatan itulah, wujud nyata kasih kita kepada Tuhan dan sesama. (deonata)
Doa:
"Bapa yang terkasih, berilah kepada kami kemampuan untuk mewujudkan kasih kami kepada-Mu dengan hidup dalam ketaatan pada firman-Mu. Biarlah melalui kehidupan kami yang taat pada firman-Mu, kasih-Mu tersalurkan bagi kehidupan sesama kami. Amin."